Langsung ke konten utama

Reportase 2

Finlandia merupakan negara dengan tingkat pendidikan nomor 1 di dunia. dalam penjelasan Moh. Aniq Kbh filsafat pendidikan yang digunakan di negara Finlandia merupakan Filsafat Ki Hajar Dewantara. Di Finlandia untuk pendidikan tingkat dasar yang dijadikan guru dan kepala sekolah disana adalah seorang professor. berdasarkan cerita Mahasiswa yang mengalami ppl international seperti contohnya Mahasiswa Malaysia ke Indonesia menyatakan bahwa kurikulum atau muatan materi yang diajarkan di Indonesia lebih berat dari yang diajarkan di Malaysia.  menurut Moh. Aniq Kbh kebebasan adalah kesadaran untuk memahami segala batasan-batasan yang dilakukan dan diucapkan dalam dunia lokal, nasional serta internasional seperti Hak Asasi Manusia, peraturan nasional, peraturan internasional dari hasil konferensi yang dibuat dan disepakati bersama. Konferensi itu bertujuan untuk membuat keamanan, ketertiban dan kenyaman dalam aspek kehidupan.
peraturan lokal mengatur seperti tidak boleh gaduh ditengah malam dsb, peraaturan nasional negara Indonesia seperti empat landasan nasional yaitu UUD 1945, Pancasila, NKRI serta Bhineka tunggal ika, sedangkan peraturan internasional dimuat dalam Perserikatan Bangsa-bangsa.
Jadi, peraturan secara tertulis maupun tulis bukan bertujuan untuk membatasi kebebsan namun untuk memunculkan gagasan yang radikal dan mengkaji gagasan tersebut untuk mengetahui atau memehami kebebasan yang berlaku, sehingga dalam berperilaku tidak melwati kaidah-kaidah yang diinginkan oleh para pendahulu bangsa.
Kesadaran berpendidikan nasional rasa kemerdekaan bagi kalangan normatif memehami batasan-batasan, kemerdekaan itu bersifat tiga macam :
1. Berdiri sendiri, yaitu pendidikan yang berdiri sendiri dapat membuat peserta didik mencari ilmu dalam pendidikan dengan kesesuaian kemampuan atau kebutuhan siswa tanpa adanya aturan terkait oleh instansi dan guru bisa menggunakan cara mengajarnya sendiri.
2. Tidak bergantung pada orang lain, yaitu manusia tidak harus bergantung pada orang lain karena lebih baik mengajarkan dengan memakai ajaran sendiri tanpa bergantung pada orang lain, pasti bisa menjalankan tugas dengan mudah dan sesuai dengan keinginan agar pendidikan itu bisa dipahami oleh peserta didik.
3. Dapat mengatur dirinya sendiri, yaitu peserta didik dapat mengatur sendiri kapan harus belajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang dialami oleh peserta didik.  
Kebebasan dalam dunia pendidikan nasional itu sejalan dengan apa yang telah dirumuskan oleh Bapak pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara kedalam 3 landasan yang antara lain:
1. Ing Ngarsa Sung Tuladha
Arti dari Ing Ngarsa Sung Tuladha adalah dalam melakukan proses pembelajaran ketika didepan harus bisa memberikan contoh yang baik bagi teman, guru, keluarga dan lingkungan masyarakaat
2. Ing Madya Mangun Karsa
Arti dari Ing Madya Mangun Kara adalah ketikan ditengah-tengah proses pembelajaran harus bisa membagun semangat belajar kepada diri sendiri, teman, keluarga, serta lingkungan masyarakat.
3. Tut Wuri Handayani
Arti dari Tut Wuri Handayani adalah setelah melakukan proses pembelajaran atau dibelakang harus bisa memberikan motivasi dan dorongan.
 oleh karena itu, sebagai manusia yang menghargai jasa para pahlawan hendaknya manusia dijaman milenial ini mengaplikasikan apa yang telah dirangkum oleh Bapak Pendidikan Nasional.  






Manusia titah Tuhan
            Sebagian besar dari manusia di dunia pada jaman kebodohan ini lebih mengenal teman, lingkungan dan keadaan yang ada tetapi tidak mengenal dirinya sendiri, padahal manusia yang baik adalah manusia yang lebih dahulu mengenal siapa, apa, bagaimana dirinya sendiri sebelum menilai atau mengenal manusia lain. Bapak pendidikan nasional Indonesia pernah mengatakan pada tulisan yang dirangkum menjadi buku dengan kata “manusia sebagai titah Tuhan” mengapa demikian? Ki Hajar menjelaskan bahwa keberadaan Tuhan bergantung pada keberadaan Manusia itu sendiri, maksudnya Tuhan telah menciptakan alam dan seisinya berserta fungsi-fungsinya untuk dimanfaatkan oleh penghuni alam dunia khususnya pemimpin di bumi, yaitu manusia.
            Berbicara tentang pendidikan, konsep pendidikan yang dirancang akhir-akhir ini sedikit berbeda dengan konsep yang dirumuskan oleh Ki Hajar Dewantara, pada konsep pendidikan akhir-akhir ini mendikotomikan pendidikan jasmani dan rohani, berbeda dengan konsep yang dirumus oleh Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan olahraga itu dijadikan satu antara olah raga dan olah jiwa, karena raga dan jiwa (sukma) tidak bisa dipisahkan bagaikan dua sisi koin. Jiwa yang sehat pasti akan menjadikan raga yang kuat, begitu juga sebaliknya, jiwa yang kuat akan menuntun pada jiwa yang sehat.
            Untuk mencapaikan kebaikan, kebenaran serta memposisikan diri manusia dan Tuhan Gus Aniq merumuskan cara mengenal Tuhan yang susunannya antara lain:
1.      Dzat.
Yang dimaksud dzat adalah manusia merupakan esensi diri manusia terhadap Tuhan. Manusia adalah manifestasi atau tajalli dari tuhan, manusia sebagai dzat tankinoyo koyo opo, manusia sebagai dzat tankinoyo koyo ngopo, manusia sebagai dzat tankinoyo koyo sopo. Maksudnya adalah setiap apa yang dilakukan oleh manusia esensinya cerminan dari Tuhan itu sendiri. Oleh karena itu hendaknya manusia dalam setiap apa yang dilakukakn dan katakan bercerminlah bahwa seakan-akan dirinya adalah Tuhan. Jadi, bisa dismpulkan bahwa semakin mengenal  wujud dari Tuhan semakin tidak bisa, maka terhadap Tuhan melalui apa yang sudah diciptakan
2.      Sifat.
Maksud dari sifat ini adalah manusia sebagai substansi dari manusia itu sendiri, sebagai contoh manusia substansi hidup didunia adalah pemimpin, sebaik baiknya pemimpin adalah yang mengatur dirinya sendiri serta lingkungan, maka harus mempunyai sifat yang mana telah Tuhan berikan nama-nama sifat Tuhan kedalam cerminan diri manusia. Manusia hendaknya memiliki sifat –sifat dari nama-nama Tuhan karena Tuhan menitipkan nama-nama sifat kedalam diri manusia
3.      Asma.
Maksud dari Asma ini adalah realitas, bahwa manusia realitas keadaannya adlah tidak hanya mencakup nama dari manusia itu sendiri beserta artinya, namun siapa saja yang membantu proses dalam merealisasikan hidup dan kehidupan manusia itu sendiri. Contohnya adalah keluarga, teman, alam, dan lingungan yang lain.

Komentar